Era 1980-an merupakan salah satu periode paling penting dalam sejarah anime, yang sering disebut sebagai “Era Keemasan” dari industri ini. Pada dekade ini, anime tidak hanya mengalami kemajuan pesat dari segi kualitas animasi, tetapi juga melahirkan sejumlah genre dan karya yang hingga kini dianggap sebagai tonggak sejarah. Dengan inovasi teknis, perkembangan cerita yang lebih matang, serta semakin luasnya jangkauan audiens, anime tahun 80-an membuka jalan bagi anime untuk menjadi fenomena global, dikenal dan dihargai di luar Jepang.
Artikel ini akan mengulas berbagai aspek penting yang menjadikan era 80-an sebagai periode keemasan anime, serta inovasi-inovasi yang muncul pada masa itu.
1. Peningkatan Kualitas Animasi dan Produksi
Salah satu ciri khas dari anime tahun 80-an adalah peningkatan yang signifikan dalam kualitas animasi. Dengan berkembangnya teknologi, studio-studio anime semakin mampu menghasilkan gambar yang lebih halus dan detail, serta animasi yang lebih dinamis dan realistis. Salah satu alasan utama peningkatan kualitas ini adalah peralatan animasi yang semakin canggih, serta penggunaan teknik-teknik baru seperti digitalization dan penggunaan komputer dalam beberapa aspek produksi.
Teknologi baru ini memungkinkan para animator untuk meminimalisir penggunaan metode animasi tradisional yang lebih memakan waktu, seperti menggambar setiap frame secara manual. Dengan cara ini, studio bisa menghasilkan anime dengan kualitas gambar yang lebih baik dan dalam waktu yang lebih singkat, tanpa mengorbankan estetika visual.
Contoh nyata dari peningkatan kualitas animasi di era ini adalah anime seperti “Akira” (1988), yang dikenal dengan animasi yang luar biasa detail dan halus, serta penggunaan efek visual yang sangat canggih untuk waktu itu. Akira bukan hanya mengubah pandangan orang terhadap apa yang mungkin dalam anime, tetapi juga mempengaruhi animasi secara global, hingga Hollywood mengadopsi beberapa teknik visual yang digunakan dalam film tersebut.
2. Munculnya Anime Dengan Tema yang Lebih Dewasa dan Kompleks
Anime tahun 80-an juga menandai perubahan dalam pemilihan tema dan kedalaman cerita. Di awal 80-an, banyak anime yang masih ditujukan untuk anak-anak atau remaja, tetapi seiring berjalannya waktu, semakin banyak anime yang mengangkat tema yang lebih serius dan kompleks, yang berfokus pada audiens dewasa atau pemirsa yang lebih matang.
Salah satu contoh yang paling terkenal adalah “Akira” (1988), yang disutradarai oleh Katsuhiro Otomo. Dikenal sebagai film anime paling berpengaruh dalam sejarah, Akira mengangkat tema-tema futuristik dan distopia dengan plot yang menggabungkan politik, kekuasaan, serta teknologi canggih. Akira memperkenalkan elemen-elemen cyberpunk, dengan penggambaran kota masa depan yang hancur akibat kekuatan teknologi dan korupsi. Tema-tema yang lebih gelap dan filosofis ini menjadi salah satu ciri utama dari banyak anime di 80-an, yang mulai mengedepankan kompleksitas dalam cerita dan karakter.
Selain itu, “Nausicaä of the Valley of the Wind” (1984) karya Hayao Miyazaki, yang meskipun dirilis sebelum pendirian Studio Ghibli, telah memperkenalkan banyak tema yang kini menjadi ciri khas film-film Ghibli—seperti kecintaan terhadap alam, perang, dan kehancuran ekosistem. Film ini tidak hanya sukses secara komersial, tetapi juga menjadi karya yang sangat dihormati karena kedalaman tematik dan kualitas visualnya.
3. Lahirnya Franchise-Franchise Legendaris
Tahun 80-an adalah dekade kelahiran beberapa franchise anime yang hingga kini tetap menjadi ikon dalam industri hiburan. Berikut adalah beberapa contoh franchise legendaris yang dimulai pada era ini:
- “Dragon Ball” (1986): Diciptakan oleh Akira Toriyama, Dragon Ball dimulai sebagai manga pada tahun 1984 dan diadaptasi menjadi serial anime pada 1986. Anime ini tidak hanya menjadi sangat populer di Jepang, tetapi juga menjadi fenomena global, dengan jutaan penggemar di seluruh dunia. Cerita tentang Goku dan petualangannya dalam mencari Bola Naga (Dragon Balls) menjadi salah satu anime paling sukses sepanjang masa, dan membuka jalan bagi serial anime lainnya yang bertema aksi dan petualangan.
- “Mobile Suit Zeta Gundam” (1985): Sebagai kelanjutan dari Mobile Suit Gundam (1979), Zeta Gundam menjadi salah satu anime mecha paling terkenal dalam sejarah. Anime ini melanjutkan warisan Gundam dengan cerita yang lebih dramatis dan kompleks, serta memperkenalkan elemen-elemen psikologis yang lebih dalam tentang perang dan moralitas. Zeta Gundam menetapkan standar bagi genre mecha dan menjadikan waralaba Gundam sebagai salah satu yang paling berpengaruh dalam sejarah anime.
- “Saint Seiya” (1986): Berdasarkan manga karya Masami Kurumada, Saint Seiya menjadi salah satu anime bertema petualangan dan pertarungan yang paling terkenal di Jepang. Dengan kisahnya yang melibatkan para ksatria yang melindungi dewi Athena, Saint Seiya memadukan mitologi Yunani dengan elemen aksi dan drama yang mendalam. Serial ini berhasil membangun penggemar setia dan melahirkan waralaba yang terus berkembang hingga kini.
- “Kimagure Orange Road” (1987): Sebuah anime yang menggabungkan genre komedi romantis dan supernatural, Kimagure Orange Road menjadi salah satu anime yang paling populer di kalangan remaja pada 80-an. Serial ini membantu memperkenalkan genre romance dan slice-of-life yang kemudian berkembang pesat pada dekade-dekade berikutnya.
4. Kemunculan OVA (Original Video Animation)
Salah satu inovasi penting dalam industri anime pada tahun 80-an adalah munculnya format OVA (Original Video Animation). OVA adalah anime yang diproduksi langsung untuk video rumahan (bukan ditayangkan di televisi atau bioskop), yang memberikan lebih banyak kebebasan bagi pembuatnya untuk bereksperimen dengan kualitas animasi, cerita, dan tema. Format ini juga memungkinkan para pembuat anime untuk menargetkan audiens yang lebih spesifik, termasuk penonton dewasa.
Salah satu contoh OVA yang sangat terkenal adalah “The Super Dimension Fortress Macross: Do You Remember Love?” (1984), yang merupakan film OVA yang menggabungkan elemen mecha dan drama percintaan. Macross telah menjadi salah satu waralaba mecha paling berpengaruh dan membuka jalan bagi OVA menjadi format yang lebih diterima secara luas.
OVA juga menjadi rumah bagi banyak judul anime dengan tema yang lebih dewasa dan eksplisit, yang sebelumnya sulit ditayangkan di televisi. “Project A-ko” (1986), “Ninja Scroll” (1993), dan “Angel’s Egg” (1985) adalah beberapa contoh yang memanfaatkan format ini untuk menampilkan konten yang lebih gelap, eksperimental, dan artistik.
5. Kehadiran Studio Studio Baru dan Pengaruhnya
Beberapa studio yang kini menjadi legenda dalam industri anime mulai dibentuk pada tahun 80-an. Studio Ghibli, misalnya, didirikan pada 1985 oleh Hayao Miyazaki dan Isao Takahata setelah kesuksesan film Nausicaä of the Valley of the Wind. Studio ini segera menjadi salah satu kekuatan dominan dalam industri anime dengan film-film berkelas seperti Castle in the Sky (1986) dan My Neighbor Totoro (1988), yang menggabungkan visual yang memukau dengan cerita yang mendalam.
Selain Ghibli, studio-studio seperti Madhouse, Sunrise, dan Gainax juga mulai berperan besar dalam perkembangan anime, dengan berbagai karya inovatif yang mencakup banyak genre dan gaya.
Kesimpulan
Era 80-an adalah dekade yang menandai puncak kreativitas dan inovasi dalam dunia anime. Peningkatan kualitas animasi, kelahiran franchise-franchise ikonik, serta munculnya berbagai genre baru—seperti mecha, cyberpunk, dan OVA—menjadikan anime 80-an sebagai periode keemasan yang terus memberi dampak besar hingga hari ini. Pada masa inilah anime mulai mengukuhkan dirinya sebagai bagian dari budaya pop global, menciptakan karya-karya yang tidak hanya mempengaruhi Jepang, tetapi juga menarik perhatian audiens di seluruh dunia. Dengan berbagai inovasi yang muncul pada dekade ini, anime terus berkembang, menginspirasi generasi penggemar dan pembuat film baru.